Perbedaan Virus dan Bakteri

5 Perbedaan antara virus dan bakteri

Virus dan bakteri merupakan sama-sama organisme biologis dan kimia yang sering dibahas dalam dunia medis. Kebanyakan orang awam akan menganggap virus dan bakteri merupakan hal yang sama.
Namun ternyata keduanya berbeda, lho. Nah, inilah lima perbedaan ilmiah antara virus dengan bakteri yang harus kamu ketahui, biar gak salah kaprah.


1. Virus dan bakteri berbeda secara hakikat

virus dapat diartikan sebagai mikroorganisme yang jauh lebih kecil dari bakteri, di mana ia tidak dapat bereproduksi terpisah dari sel hidup. Itulah sebabnya virus membutuhkan sel hidup yang akan digunakan sebagai sarana kimiawi untuk menjaga agar virus tetap hidup dan dapat mereplikasi dirinya.
Virus akan menginvasi atau menyerang sel hidup yang sehat untuk dijadikan "rumah" atau inang, guna dapat bereproduksi dan melanjutkan hidup. Biasanya virus mengandung asam nukleat (DNA atau RNA), namun tidak dalam jumlah yang banyak.
Sedangkan bakteri merupakan mikroorganisme yang tidak memiliki membran inti sel, yang pada dasarnya terbagi dalam dua kelas, yakni bakteri penyebab penyakit, dan bakteri yang memberikan manfaat. Struktur bakteri sangat sederhana di karenakan ia tidak memiliki inti sel, kerangka sel, dan organel lainnya layaknya makhluk hidup lainnya.
Nah, perbedaan mendasar antara virus dengan bakteri adalah, jika virus hanya mampu bereproduksi dengan cara menginvasi sel hidup yang sehat, berbeda halnya dengan bakteri. Bakteri biasanya bereproduksi dengan cara membelah diri di berbagai macam lingkungan, dan tidak harus menginvasi sel hidup yang sehat.

2. Penyakit yang ditimbulkan juga sangat berbeda


Karena keduanya sangat berbeda secara hakikat, maka keduanya juga akan mengakibatkan penyakit yang juga sangat berbeda. Laman medis Medlineplus.gov, bahkan mengelompokkan virus sebagai biang keladi berbagai penyakit mematikan di dunia. Virus dianggap seperti pembajak, karena memang bertugas untuk merusak sel-sel hidup yang sehat.
Beberapa penyakit mematikan dari virus di antaranya HIV, Ebola, flu burung/unggas, rabies, beberapa jenis kanker, herpes, cacar, dan lain sebagainya. Kebanyakan penyakit-penyakit mematikan diakibatkan oleh virus, dan bahkan beberapa di antaranya belum ada obatnya.
Berbeda dengan bakteri, di mana kemampuan mutasinya tidak selihai virus. Memang ada beberapa penyakit akibat bakteri yang fatal, namun dengan penanganan medis yang tepat, biasanya penyakit akibat bakteri dapat disembuhkan dengan baik. Beberapa penyakit bakteri di antaranya adalah tuberkolosis, meningitis, sepsis, leptospirosis, dan lain sebagainya.
Baca Juga: 7 Fakta tentang Canine Parvovirus, Virus Anjing yang Mematikan

3. Penanganan yang berbeda untuk penyakit yang ditimbulkan

Penanganan medis akibat penyakit yang ditimbulkan oleh keduanya juga berbeda. Jurnal medis yang ditulis dalam laman Healthline.com menuliskan bahwa antibiotik merupakan cara yang efektif dalam mengobati penyakit-penyakit akibat bakteri. Antibiotik dapat berguna untuk menekan pertumbuhan bakteri, sehingga diharapkan bakteri akan mati akibat antibiotik.
Antibiotik tidak efektif untuk mengobati penyakit akibat virus, karena sistem bekerja mereka yang sangat berbeda. Namun, antibiotik juga memiliki kelemahan, yakni dapat membuat beberapa bakteri justru menjadi resisten atau kebal terhadap obat. Jika sudah begini, kandungan obat biasanya akan ditingkatkan sesuai dengan kemampuan tubuh pasien.
Sangat berbeda dengan virus, yang sebetulnya tidak ada obatnya. Obat-obatan yang diberikan pada pasien yang terkena virus biasanya hanya sebagai penghilang gejala, dan bukan sebagai pembunuh virus. Hal ini akibat virus memang jauh lebih lihai ketimbang bakteri. HIV misalnya, yang sampai saat ini belum ditemukan obat penyembuhnya.

4. Virus masih diperdebatkan statusnya apakah ia termasuk makhluk hidup atau bukan, sedangkan bakteri sudah jelas makhluk hidup

Apakah virus itu makhluk hidup? Untuk menjawabnya sangat sulit. Virus dapat dianggap makhluk hidup karena ia memiliki sedikit asam nukleat DNA atau RNA. Namun virus juga dianggap bukan makhluk hidup karena ia tidak dapat bereproduksi tanpa bantuan sel hidup yang sehat.
Laman sains Virology.ws menuliskan bahwa virus sebetulnya bukan makhluk hidup, setidaknya ia hanya mirip makhluk hidup. Virus dianggap hanya sebagai kumpulan molekul yang rumit yang memiliki sedikit asam nukleat, lipid, dan karbohidrat, namun mereka tidak dapat melakukan apa pun, sampai mereka memasuki sel hidup yang sehat.
Berbeda dengan bakteri, di mana statusnya bisa dipastikan bahwa ia adalah makhluk hidup. Meskipun sama-sama memiliki organel sederhana, namun bakteri dapat melakukan banyak hal di luar sel hidup yang sehat. Mereka dapat bereproduksi di luar sel hidup sehat, sehingga dengan sendirinya mereka termasuk ke dalam kelompok makhluk hidup.

5. Lebih banyak bakteri "baik" daripada virus "baik"

Ternyata banyak sekali bakteri yang dapat digunakan dan bermanfaat bagi kehidupan manusia. Bakteri telah lama digunakan untuk membantu manusia dalam mengolah makanan seperti keju, yoghurt, acar, cuka, dan kecap. Dalam beberapa kasus, bakteri bahkan dapat digunakan untuk membantu pengolahan limbah secara alami.
Dunia medis dan sains juga banyak menggunakan bakteri untuk kepentingan medis dan ilmu pengetahuan. Beberapa jenis bakteri dapat dimanipulasi guna menghasilkan protein tertentu yang akan bermanfaat di bidang medis dan pengobatan.
Sedangkan virus justru bersifat sebaliknya. Manfaat virus yang paling besar adalah membantu ilmuwan dalam menciptakan antivirus yang dapat digunakan untuk melawan virus itu sendiri. Jadi, penemuan vaksin atau antivirus bermanfaat justru hanya untuk mencegah penyakit yang ditimbulkan akibat virus tersebut.
Itulah lima perbedaan mendasar antara virus dengan bakteri. Bagaimana, kamu sudah paham, bukan? Semoga artikel kali ini dapat menambah pengetahuan dan wawasanmu, ya!...salam sehat!!!!!!

Comments

Popular posts from this blog

Manfaat ketumbar buat kesehatan